PASTI Indonesia, Jakarta – Entah sudah kesekian kalinya, Ketua PASTI Indonesia menertawakan bahkan terkesan meremehkan Bupati Fakfak, Mohammad Uswanas, hal ini terjadi bukan karena kesengajaan, namun tentunya di dukung oleh Fakta dan Kenyataan yang terjadi.
Apapun Fakta itu akan kami urai, hingga mengapa Ketua PASTI Indonesia selalu menertawakan dan meremehkan setiap kali Nama Mohammad Uswanas ini sebut, Fakta itu adalah :
- Setelah Persoalan Korupsi ini ramai menjadi Sorotan Public, Kajari Fakfak di Majukan untuk berbicara Bahwa tidak ada satu pun laporan dari Masyarakat terkait Korupsi ini di media lokal Infofakfak (Kajari : Pak Donatus Tidak Pernah Melaporkan Dugaan Korupsi Ke Kejari Fakfak) kemudian di Bantah oleh Susanto, setelah itu Kajari Kembali memberikan penjelasan, namun di Bantah kembali oleh Susanto hingga diam tidak dapat menjawab sampai Detik Ini. Kajari sendiri Sudah di laporkan ke JAMWAS dan Segera di laporkan ke KPK. karena jelas seorang KAJARI Fakfak telah bermain dalam persoalan ini, kalau yang bersangkutan membantah, silahkan baca Mekanisme dan Aturan Penanganan Perkara sesuai arahan JAMPIDSUS. atau boleh buka-bukaan data.
- Setelah Kajari ini Bungkam karena blundernya, kemudian di majukanlah “Orang-nya” Bupati yang bernama Untung Tamsil yang bekerja di PEMDA Fakfak, pada Tanggal 22 mei 2016 lalu dinyatakanlah dengan Jelas di Facebook yang bersangkutan bahwa Bupati akan melakukan Konfrensi Press Guna meluruskan persoalan Korupsi fakfak ini, Namun Nyatanya konpress yang di janjikan hanya pembohongan public, namun tentunya pihak Pemda tidak merasa malu, karena memang selama ini sudah terbiasa melakukan penipuan terhadap masyarakat Fakfak.
- Susanto, Selaku Direktur PASTI Indonesia, sejak awal,demi menjaga supaya tidak ada polemik yang di ciptakan untuk mengeser Opini Masyarakat Fakfak sana, dengan jelas menantang Bupati Fakfak, Mohammad Uswanas untuk melakukan Pelaporan terhadap Dirinya, apabila Bupati Merasa dirinya bersih, atau kalau memang Gentleman, berlakulah seperti Gubenur Jakarta, Ahok, Datangi Gedung KPK dan klarifikasi! tapi nyatanya sampai detik ini laporan pencemaran Nama Baik juga tidak ada kepada Susanto, dan jangankan Ke KPK untuk Klarifikasi persoalan, Konfrensi Press aja tidak jadi.
- Baru-baru ini yang lucu adalah, Orang Kepercayaan Mohammad Uswanas, yang bernama SAMAUN DAHLAN, Kepala Dinas PU, yang jelas sangat tau dan mengerti dan ikut serta dalam Mark up Anggaran Sound System dan Dana Hibah Acara HUT Kab. Fakfak Ke-113, ketika ditanya wartawan langsung buru-buru melempar badan kepada Mohammad Uswanas, itu baru Wartawan yang tanya, Kalau Penegak Hukum yang Tanya? Sudah Habis Mohammad Tentunya diKhianati Anak Buah kesayangannya, Mungkin ada pembagian tidak merata disini, sehingga SAMAUN Dahlan buru-buru buang badan. (Kadis PU Fakfak: Saya Tidak Korupsi)
Berdasarkan Kenyataan dan Fakta inilah, maka PASTI Indonesia memiliki Gambaran Buruk Soal Bupati Fakfak, tanpa keinginan Menghina atau meremehkan, tapi seperti itulah Gambaran yang diciptakan oleh Pihak Mohammad Uswanas Sendiri, Pertanyaan selanjutnya, Apakah Pemimpin seperti ini Pantas menjadi Pemimpin? kalau memang Bersih, maka tidak perlu risih juga untuk membongkar Korupsi yang Terjadi, beberapa Wilayah di Jakarta saja pemimpinnya berani membongkar Korupsi dilingkungannya sendiri, contoh Gubenur Jakarta, Walikota Bandung, Walikota Surabaya. Karena mereka berani Bersih, dan bersih-bersih lingkungannya, mereka sadar betul jabatan itu hanya amanah, bukan untuk memperkaya diri… begitulah pemimpin yang sepatutnya di contoh Pak Mohammad. (admin)