PASTI Indonesia, Jakarta – Selalu ada dinamika dalam dunia Politik, namun Penghianatan bukanlah bagian dari Kepatutan dalam Dunia Politik. Entah apa yang di Pikirkan Gerindra, Kader dan Pengurus mereka di Manokwari Selatan mereka khianati sendiri.
Seolah bertolak belakang dengan Pidato Prabowo yang selalu menggebu-gebu berbicara soal Kesetiaan dan yang teranyar pada Penutupan Kongres PAN, menyinggung soal Haus Kekuasaan dapat merugikan Bangsa. Faktanya, dalam video yang Viral di Manokwari Selatan, Pengurus dan Kader mereka, mereka Khianati Sendiri. Atau memang Prabowo sudah terbiasa dengan situasi semacam ini, dimana pada 2019 lalu menggebu-gebu dengan Kampanye “Saya akan Timbul Tenggelam bersama Rakyat” didepan Pendukungnya, namun setelah Pilpres, dia juga mengkhianati Pendukungnya dengan bergabung kedalam pemerintahan Jokowi.
Video Pernyataan dari Pengurus dan Kader Partai Gerindra Manokwari Selatan yang di-Khianati oleh Partai sendiri
Seperti diketahui, B1kwk untuk Manokwari sendiri diberikan kepada Paslon Maxsi Ahoren dan Iman Syafi’i. Dua manusia bermasalah. Satunya Penipu, Satunya lagi Koruptor dana MRP Papua Barat. Yang terkait ini sudah pernah PASTI Indonesia bahas di : Maxsi Ahoren – Imam Syafi’i Maju Pilkada! Yang Benar Saja?!
Selalu ada nama Mohamad Lakotani dan DASCO di setiap Rekomendasi Partai Gerindra Untuk Papua Barat.
Dalam temuan PASTI Indonesia, selalu ada nama DASCO dan Mohamad Lakotani dalam setiap rekomendasi Partai Gerindra di Papua Barat. Dan bahwa ketika terjadi Pergejolakan Demonstrasi “Copot” Ketua DPD Gerindra Papua Barat oleh Para Pengurus DPC Gerindra Papua Barat, nama Dasco juga yang menyelamatkan Mohamad Lakotani.
Walau banyak aksi penolakan terhadap Mohamad Lakotani karena gagal membawa Gerindra menjadi besar selama kepemimpinannya,bahkan pada pileg dan pilpres 2019, Gerindra gagal meloloskan 1 Kursi DPRD Provinsi, dan suara Prabowo tenggelam pada pilpres 2019. Namun Dasco, senantiasa “menjaga Mohamad Lakotani”. Dengan mengangkat kembali Mohamad Lakotani sebagai Ketua DPD Gerindra Papua Barat.
Bahkan perilaku Mohamad Lakotani yang mempermalukan Partai Gerindra dengan mengangkat Mantan Narapidana Tipidkor dengan status baru bebas bersyarat sebagai Ketua DPC Gerindra Kaimana, dikesampingkan yang justru seakan memberikan gambaran buruk seolah Partai Gerindra adalah Rumah bagi Para Koruptor dan Mantan Koruptor.
Bahkan dari Informasi “orang dalam” yang didapat PASTI Indonesia, Kasus Korupsi Daud Indouw terkait Koni Papua Barat adalah bentuk “Balas Dendam” terhadap Daud Indouw yang berani “menggoyang” Mohamad Lakotani dengan melakukan Aksi Demo meminta Mohamad Lakotani Mundur sebagai Ketua DPD Gerindra Papua Barat. Bila melihat pada temuan LK LHPBPK Provinsi Papua Barat era DoaMu Jilid I, banyak temuan yang bahkan jauh lebih besar nilainya dari “Kasus Korupsi Koni Papua Barat”, baik itu Proyek Pembangunan maupun Proyek Pengadaan selama Pandemic Covid-19. Namun aman tidak tersentuh.
Jika melihat kembali Video pernyataan dari Pengurus dan Kader Partai Gerindra Manokwari Selatan yang di-khianati sendiri oleh Partainya baik melalui DPD Gerindra Papua Barat dan DPP Gerindra. Maka pertanyaannya, Bagaimana Nasib Masyarakat di Papua Barat nanti? yang dimana Mohamad Lakotani skembali maju pada Pilkada Papua Barat 2024, bersama Dominggus Mandacan. Apabila Kader dan Pengurus Partai sendiri saja yang notabene sudah bekerja membesarkan Partai bisa dikhianati. tentunya sudah pasti nasib Masyarakat tidak lebih hanya dibutuhkan suaranya dan diberikan janji manis seperti pilkada sebelumnya. (Sky)
Silahkan baca :
- Press Release Pernyataan Sikap PASTI Indonesia,Tolak DOAMU Jilid II
- Laporkan Dugaan Korupsi Kwarda Gerakan Pramuka Papua Barat & Pertanyakan Ketegasan KPK Terkait Suap
- Borong PARTAI, Ambisi DOAMU Jilid 2 Lawan Kotak Kosong!
- MEMBONGKAR Konspirasi Hitam Mohamad Lakotani Dalam Memuluskan Jalan Kekuasan & “Politik” Di Papua Barat!
- PRESS RELEASE PASTI INDONESIA TOLAK PEMBOHONGAN PUBLIK BUPATI FAKFAK, UNTUNG TAMSIL
- Pilkada Kabupaten Manokwari 2024, Lawan Kotak Kosong?! BAHAYA!!!