PASTI Indonesia, Jakarta – Tidak ada yang menarik sepertinya di Pilkada Fakfak 2024 ini, setelah kehilangan Paslon Independent sepeninggalan Manu Komber. Wajah yang tersisa hanya wajah-wajah lama, UTAYOH dan SANTUN. mempertemukan kembali dua kakak-beradik dengan satu “ayah ideologis” Mohammad Uswanas dan dibawah bimbingan “Kaka Pembina” Bahlil Lahadalia.
Yang di Kalahkan “PASTI Indonesia” dengan yang “Kaget Menang”
Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, Pilkada 2020 lalu, bukanlah Pilkada antara Utayoh melawan SADAR, tapi pertarungan PASTI Indonesia melawan SADAR. Sejak awal Paslon Utayoh memang tidak dipersiapkan “ayah ideologis” untuk menang, tapi hanya sebatas “membabat” kandidat Independen lain yang maju di Pilkada 2020 lalu. Salah satunya Paslon Donatus – Mustaghfirin.
“Kaget Menang”, tidak Paham Pemerintahan, jadi hanya bagi-bagi Kekuasaan dan Proyek!
Wajar apabila hampir selama 3 (tiga) tahun ini tidak ada perubahan signifikan di Fakfak, Janji Manis Kampanye berujung pada bau amis! Ya karena memang sejak awal tidak dipersiapkan untuk menang. Pemandangan Lumrah jika kemudian “Keluarga & Kolega” maju bersama-sama merampok Uang Negara, dengan Proyek. Bahkan beberapa “Adik Kandung” terlibat dengan Hutang dan menipu Pengusaha di Fakfak sana.
Pertarungan Kaka Beradik Se-Perguruan di “Abah Mocha”
Pilkada 2024 Fakfak, jika mengacu pada saat ini, bearti hanya 2 kandidat yang bertarung, Untung Tamsil kembali bersama Yohanna Hindom dengan tagline BERSINAR (setelah keluarga dan kolega TERSENYUM, tentu harus di buat BERSINAR, blink blink (mencolok) kalau kata Anak Jaman Now) melawan Samaun Dahlan yang berganti pasangan (kini berpasangan dengan Donatus Nimbitkendik) dengan tagline SANTUN (mungkin telah SADAR, setelah kekalahan sebelumnya).
Pertemuan Kembali dengan “Penyelamat Hidup” dan Mantan Boss dulu di PEMDA Fakfak
Ada hal menarik dalam Pilkada 2024 ini adalah, Untung Tamsil akan Head to Head melawan mantan Boss-nya dan “Penyelamat Hidupnya”, Donatus Nimbitkendik. Jika sebelumnya Donatus Nimbitkendik hanya pengembira Pilkada namun namanya tidak tercantum dalam Surat Suara, tampaknya kali ini, namanya akan hadir di Surat Suara.
Donatus Nimbitkendik adalah mantan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak, Periode 2010-2015, berpasangan dengan Maha Guru “Mocha” (Guru dan Ayah Ideologis UT-SD). Tentu banyak yang tidak mengetahui bahwa di awal kariernya, Untung Tamsil adalah orang yang di-bawa oleh Donatus Nimbitkendik sebagai ASN, namun seiring berjalannya waktu,berkat bakat dan keterampilan alaminya dalam hal “menjilat”, Untung Tamsil kemudian “menempel” pada Mocha dan menjadi “Kepercayaan” Mocha, sebagaimana Samaun Dahlan.
Jika 2020 lalu, Utayoh hadir sebagai “Pembantai” Paslon Independent lain yang bertujuan membabat Paslon Donatus – Mustaghfirin yang juga sebagai Paslon Independet, kali ini “pembalasan” Donatus Nimbitkendik untuk Utayoh dengan maju sebagai Wakil Samaun Dahlan.
Adu Kekuatan Antar Kaka Beradik Satu Perguruan
Jika mengukur Kekuatan Kedua Kandidat tersebut diatas, Jelas Paslon Utayoh memiliki “Kekuatan Tempur” yang mempuni, karena sebagai Incumbent, sedangkan Samaun Dahlan setelah kalah dalam pilkada 2020, tidak pernah lagi aktif di Fakfak.
Sebagai Incumbent, Bupati Aktif, tentunya Untung Tamsil sudah menyiapkan dirinya jauh-jauh hari. Baik itu terkait persiapannya maju, dengan “membeli” dukungan Parpol, hingga “Pengamanan” Kasus-kasus yang berkaitan dengan dirinya.
- Genggam Penegak Hukum di Tangan, Urusan jadi AMAN!
- Bukan rahasia umum, bahwa Kapolres saat ini (Kapolres terlama di Fakfak) AKBP Hendriyana,S.E, M.H adalah orang dekat Untung Tamsil. Dan hal itu bukan isapan jempol belaka, hal ini terbukti selain daripada Foto kedekatan bersama keduanya, AKBP Non Akpol ini terbukti sangat “cekatan” dalam melindungi Kepentingan Untung Tamsil, hal ini terbukti dengan Laporan Penipuan yang dilakukan Adik Kandung Untung Tamsil terhadap Pengusaha di Fakfak yang kasusnya “dipetieskan” dan tidak naik dalam penyidikan. Dan yang terbaru adalah Kasus Buzzer Bupati, yang melakukan pelecehan terhadap Fisik dan Profesi terhadap Jurnalistik, Laporannya tidak berjalan hingga saat ini. Hebat memang Kapolres Fakfak ini, sebagai Lulusan Sarjana Ekonomi, Nilai Ekonomis yang selalu di Perhitungkan secara matang. Sepertinya PRESISI POLRI ini hanya Jargon di Fakfak, yang terpenting adalah Dompet Hendriyana terus terisi.
- Tentunya setelah Kapolres “terkondisikan” dengan baik, maka “Kajari” Fakfak, Nixon Nikolaus Nilla Mahuse, S.H.,M.H juga harus “dikondisikan” dengan baik, dan itu dilaksanakan Untung Tamsil dengan baik. Kepala Kejaksaan Negeri Fakfak, tidak pernah lagi melakukan pemeriksaan terhadap kasus Korupsi Untung Tamsil di Perikanan, bahkan terkait dengan Kasus Dana Hibah KPUD Kabupaten Fakfak 2020 saja, Kajari,Nixon Nikolaus Nilla Mahuse, S.H.,M.H dengan leluasa memeriksa salah satu calon “tersangka” perempuan di ruangan Pribadinya, yang sudah tentu setelah pemeriksaan “tertutup” itu, calon tersangka aman.
- Jadikan “Terlapor ITE” sebagai Buzzer & “Pecatan” Berskandal sebagai Penggong-gong.
- Seperti yang sudah diungkit diatas, Buzzer Bupati, bernama Hranyen Iba dahulu adalah pengkritik Utayoh, dan setelah menjadi terlapor ITE, “Hendriyana” dengan cekatan “mempetie-eskan” kasus ITE dan menarik Hranyen Iba sebagai Buzzer Utayoh, yang dimana Fungsi sebagai “Pembela” kepentingan Untung Tamsil dan Hendriyana secara Pribadi. Jadi wajar ketika Buzzer Bupati dan Kapolres Fakfak ini melakukan pelecehan terhadap Fisik dan Profesi Jurnalis, laporannya berjalan ditempat saat ini.
- Tentunya selain Hranyen Iba, masih banyak Buzzer lain, Diantaranya Mantan Kepala Distrik, yang di pecat terkait dengan skandal Korupsi Pengadaan Bahan Bangunan pada Kelurahan Fakfak Utara Distrik Fakfak Tahun Anggaran 2007, Penina Rumbino (kini Manager Persifa Putri), yang terakhir ini terlihat sangat aktif di Tiktok membela Untung Tamsil. Dimana dalam temuan PASTI Indonesia,di LHPBPK 2022 Kab Fakfak terdapat bantuan dari Pemda Kab Fakfak,Utayoh kepada club PERSIFA, senilai 600jt Rupiah. Jadi di maklumi kenapa kemudian menjadi “Pembela/Buzzer” Pemerintahan Utayoh. Karena “ada Perut” yang harus di jaga, setelah menganggur terlalu lama.
Untuk dua ini,PASTI Indonesia sudah menyiapkan “Kado Khusus“, namun saat ini masih terlalu awal untuk di Proses.
- Menarik Adik Kandung Kaka Pembina Bahlil Lahadalia
Tentu Pilkada Fakfak tidak dapat lepas dari nama Bahlil Lahadalia, selaku Menteri Investasi dan “Raja Kecil” di Fakfak. Sebagai Kepala Daerah, Bupati Kabupaten Fakfak, tentu Untung Tamsil memiliki kewenangan penuh dalam menangkat pejabat. Jika di era Maha Guru “Mocha”, Mocha hanya berani menempatkan Bahar Lahadalia, Adik Kandung Bahlil Lahadalia sebagai Bendahara Sekwan DPRD Kabupaten Fakfak. Maka Untung Tamsil tidak sungkan-sungkan, untuk “dekat” dengan Bahlil dan mendapatkan “restu” Bahlil, Bahar Lahadalia diangkat sebagai Kepala Dinas PUPR Kabupaten Fakfak. Yang dimana setelah menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kabupaten Fakfak, Kantor PUPR Kabupaten Fakfak ini sudah seperti kantor “kedua” Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana, S.E. M.H. Karena hampir saban hari (setiap hari) Hendriyana ada disana.
Bertukar Koalisi dan Saling Mengembosi
Seperti yang telah di ulas diatas, terjadi “Saling Tukar” Posisi, jika awalnya dulu Buzzer Untung Tamsil adalah Pengkritik, yang kemudian tersandera Laporan ITE, lalu menjadi “Pencinta Untung Tamsil“. Kali ini Struktur Kekuatan juga “Saling Tukar” koalisi.
Sebelumnya Donatus Nimbitkendik adalah Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Fakfak yang diangkat oleh Utayoh, kini menjadi Cawabup di SADAR berpasangan dengan Samaun Dahlan.
Dan tidak tanggung-tanggung, Paslon SADAR menarik Safira Uswanas yang notabenenya 2020 lalu “Sangat Vokal untuk Utayoh” sebagai Koalisi dalam Pilkada 2024. Menarik sekali. (lex)
PASTI Indonesia selaku Lembaga,mempersilahkan Pihak manapun, melakukan pelaporan apabila dirasa terdapat Informasi tidak benar yang disampaikan oleh PASTI Indonesia dalam tulisan ini.