125 Tahun Fakfak: Arsip Luka dan Politik Tertawa

by -1241 Views

Di tengah panggung ulang tahun ke-125 Kabupaten Fakfak, tiga tokoh duduk tertawa di satu meja: Samaun Dahlan, Donatus Nimbitkendik, dan Bahlil Lahadalia. Mereka bersulang di antara bunga, karpet merah, dan kamera media. Tapi publik Fakfak tahu: meja itu menyimpan luka.

Kami, PASTI Indonesia, tidak menulis untuk merayakan. Kami menulis untuk mengingat. Kami menolak pelupaan yang dibungkus seremoni. Kami membuka arsip luka yang selama ini disembunyikan di balik panggung kekuasaan.

Dari Panitia ke Pelaksana : Dari Laporan ke Kekuasaan,Skandal yang Tak Pernah Selesai

  • 2016: Samaun Dahlan menjabat sebagai Ketua Panitia HUT Fakfak ke-113.
    • Proyek panggung ringging dilaporkan ke KPK dan Kejaksaan Agung.
    • Yang dihukum: Munajat Uswanas, keponakan Bupati Mohammad Uswanas, atas kasus markup proyek.
    • Yang dilaporkan tapi tak tersentuh: Samaun dan Mohammad Uswanas.
    • Catatan penting: Dugaan korupsi hibah dalam proyek tersebut hingga kini belum pernah diproses secara hukum.

  • 2025: Samaun Dahlan kini menjabat sebagai Bupati Fakfak.
    • Ia bukan lagi panitia, tapi Pimpinan Pelaksana seluruh kebijakan daerah.
    • Yang dulu dilaporkan, kini memimpin.
    • Yang dulu ditumbalkan, tetap diam.

Realitas Sosial: Janji yang Belum Tuntas

  • Beasiswa Mahasiswa Fakfak
    • Janji: 1.500 mahasiswa akan menerima bantuan
    • Fakta: Ratusan belum menerima, distribusi tidak transparan
    • Di Polinef, dijanjikan beasiswa Otsus khusus bagi mahasiswa asli Fakfak
    • Pertanyaan publik: Di mana keadilan? Di mana sistemnya?
  • TPP PPPK Kesehatan dan Guru
    • Tenaga kesehatan dan guru PPPK masih menunggu pencairan TPP
    • Tidak ada kejelasan anggaran, jadwal, atau mekanisme
    • Di tengah seremoni, mereka tetap bekerja tanpa kepastian

Jejak Bahlil Lahadalia

Korupsi Proyek Strategis: Fakfak dalam Anggaran yang Membengkak

Proyek Strategis Total Anggaran Indikasi Masalah
Bandara Siboru Rp15 miliar Pembengkakan biaya, pengawasan fiktif
Reklamasi Pantai Rp37 miliar Kontrak ganda, pengawasan tidak transparan
Kantor Bupati Rp28,6 miliar Konflik kepentingan, pengawasan internal
Gedung RS Fakfak Rp19 miliar Pengawasan tidak independen
Alkes RSUD Fakfak Rp23 miliar Spesifikasi tidak sesuai kebutuhan
Pengadaan Sapi Bomberay Rp5 miliar Distribusi fiktif
Dana Pemberdayaan Kampung & RT Rp50 miliar Hibah tidak transparan, tidak terverifikasi

Donasi Politik dan Impunitas

  • Dalam dokumen LPPDK TKN Jokowi–Ma’ruf Amin (KPU RI, 2019), PT Cendrawasih Arthabuana Teknologi menyumbang Rp25 miliar, menjadikannya donatur kampanye terbesar kedua
  • Perusahaan ini diduga terafiliasi dengan jaringan bisnis Bahlil
  • Fakta ini memperkuat dugaan bahwa posisi Bahlil sebagai penyandang dana strategis berkontribusi pada impunitas hukum

Bahlil Lahadalia belum tersentuh proses hukum atas dugaan korupsi karena posisinya yang strategis secara politik dan ekonomi setelah mengambil alih HIPMI (Sebagai Ketua Umum), serta jaringan perusahaan yang tercatat sebagai donatur besar kampanye Pilpres 2019. Salah satu perusahaan yang diduga terafiliasi dengannya tercatat sebagai penyumbang dana kampanye terbesar kedua. Sehingga memuluskan dirinya masuk dalam Ring 1 Pemerintahan Jokowi – Maruf Amin dan menjadi Menteri.

Jejak Bandara Siboru : Dari Skandal Korupsi hingga menjadi PSN dan Dikerjakan oleh Perusahaan Sendiri

Siboru menjadi Proyek Strategis Nasional

Dan di Garap Kolega Dan Bermuara Ke Perusahaan Sendiri

Jejaring Tambang

Bahlil mengendalikan sejumlah perusahaan tambang dan properti melalui holding PT Rifa Capital, yang memiliki afiliasi di Papua, Fakfak, dan Halmahera.

Perusahaan Lokasi Komoditas Status
PT Bersama Papua Unggul Fakfak Batubara Aktif
PT Duta Halmahera Mineral Halmahera Nikel Konsesi aktif
PT Halmahera Sukses Mineral Halmahera Nikel Dalam pengajuan
PT Meta Mineral Pradana Nasional Multikomoditas Direktur: Tresye Kainama
PT Cendrawasih Arthabuana Teknologi Nasional Properti & Infrastruktur Donatur politik

Tresye Kainama: Simpul Bisnis dalam Panggung Kekuasaan

  • Direktur PT Meta Mineral Pradana
  • Disebut dalam laporan JATAM sebagai penghubung antara perusahaan tambang dan kebijakan pencabutan IUP oleh Satgas Investasi
  • Terafiliasi dengan PT Bersama Papua Unggul, PT Duta Halmahera Mineral, dan PT Halmahera Sukses Mineral
  • Namanya tercantum dalam poster resmi kunjungan Bahlil ke Bandara Siboru, Fakfak
  • Belum pernah dipanggil atau diperiksa oleh KPK, meski disebut dalam laporan advokasi

Laporan Hukum

  • 2011: Dilaporkan oleh Kampak Papua ke KPK atas dugaan korupsi proyek
    • Ditangani oleh KPK di bawah Bambang Widjojanto
    • Tidak berlanjut, dan muncul konflik internal: Cicak vs Buaya Jilid 2

  • 2024: Dilaporkan kembali oleh JATAM ke KPK atas dugaan korupsi pencabutan ribuan IUP tambang
    • Status: Masih dalam proses telaah, belum masuk tahap penyelidikan

2024–2025: Kepentingan Menyatukan, Luka Diredam

  • Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik maju sebagai pasangan calon Bupati–Wakil Bupati.
  • Tidak ada lagi pelaporan. Tidak ada lagi konflik. Yang ada: konsolidasi demi kekuasaan.
  • Bahlil Lahadalia, yang dulu dilaporkan, kini duduk di meja yang sama. Tertawa. Bersulang.
  • Di ulang tahun ke-125 Kabupaten Fakfak, mereka duduk bersama.
  • Tidak ada pidato pengakuan. Tidak ada refleksi atas pelaporan masa lalu.
  • Yang ada: penghapusan kolektif, pengendapan luka, dan penguatan aliansi.


Kami menolak narasi damai palsu. Kami menuntut narasi jujur. Kami menulis untuk mengingat:

  • Yang dilaporkan kini berkuasa. Yang ditumbalkan tetap diam.
  • Mahasiswa menunggu. Guru dan tenaga kesehatan menuntut.
  • Bahlil dilaporkan dua kali, tapi tetap tertawa di panggung kekuasaan.
  • Kasus hibah panggung ringging belum pernah disentuh. Fakfak harus bertanya: kenapa?
  • Donatur kampanye terbesar kedua belum pernah diperiksa. Fakfak harus tahu: panggung politik punya harga.
  • Tresye Kainama berdiri di tengah jaringan tambang dan kekuasaan. Tapi belum pernah dipanggil.

Tertawa di meja kekuasaan bukan berarti luka telah sembuh. Fakfak tidak butuh seremoni,Fakfak butuh kejujuran. Fakfak butuh keberanian untuk mengingat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.