STOP NARASI MENYESATKAN!

by -1264 Views

Atraksi Karnaval Kemerdekaan Disalahpahami, Padahal Sarat Makna Kesederhanaan!

PASTI Indonesia, Fakfak — Sebuah video yang beredar di media sosial baru-baru ini menimbulkan kesalahpahaman publik. Dalam video tersebut, terlihat seorang mama-mama Papua (OAP) duduk di pinggir jalan dengan hasil bumi seperti pala dan kelapa, sementara di sekelilingnya masyarakat bersorak merayakan Hari Kemerdekaan. Narasi yang dibangun dalam unggahan tersebut menyiratkan bahwa mama-mama tersebut tidak merasakan kemerdekaan, seolah baru turun dari dusun dan terpinggirkan di tengah euforia nasional.

Menanggapi video yang beredar di media sosial yang menampilkan seorang mama-mama duduk berjualan hasil bumi di tengah perayaan Hari Kemerdekaan, PASTI Indonesia menyampaikan klarifikasi tegas. Video tersebut bukanlah gambaran keterpinggiran atau ketidakadilan, melainkan bagian dari atraksi Karnaval Kemerdekaan yang diikuti oleh ibu-ibu PKK dari berbagai distrik di Fakfak.

Faktanya, video tersebut merupakan bagian dari atraksi Karnaval Kemerdekaan yang diselenggarakan oleh ibu-ibu PKK dari berbagai distrik di Fakfak. Mama-mama yang tampil dalam video itu adalah peserta resmi karnaval, dan penampilan mereka bukanlah gambaran keterpinggiran, melainkan sebuah pesan simbolik yang kuat.

🎭 Atraksi Karnaval: Pesan Moral tentang Kesederhanaan dan Keteguhan

Atraksi yang ditampilkan oleh ibu-ibu PKK dalam Karnaval Kemerdekaan mengangkat tema:

“Di tengah kemajuan, kami tetaplah petani pala yang hidup sederhana tanpa kemewahan.”

Mama-mama yang duduk dengan hasil bumi bukan sedang “terpinggirkan”, melainkan sedang menyuarakan realitas dan kebanggaan mereka sebagai petani. Atraksi ini adalah bentuk seni budaya yang menyampaikan bahwa:

  • Kemerdekaan bukan hanya soal pesta dan sorak-sorai, tapi juga soal pengakuan terhadap kerja keras dan martabat petani.
  • Kesederhanaan bukan tanda kelemahan, melainkan keteguhan identitas dan kekuatan moral.
  • Masyarakat adat Fakfak tetap berdiri tegak sebagai penjaga tanah, budaya, dan hasil bumi.

🌿 Pala: Simbol Identitas, Sumber Kehidupan, dan Luka Sosial

Fakfak dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pala terbaik di Indonesia. Pala bukan sekadar komoditas, melainkan simbol identitas, sejarah, dan sumber kehidupan bagi masyarakat adat. Namun, selama bertahun-tahun, petani pala hidup dalam ketidakpastian ekonomi akibat:

  • Permainan tengkulak yang menekan harga beli di tingkat petani.
  • Monopoli pasar oleh segelintir pihak yang menguasai distribusi dan ekspor.
  • Minimnya intervensi kebijakan yang berpihak pada petani lokal.

Akibatnya, meski menjadi tulang punggung ekonomi daerah, petani pala belum merasakan kesejahteraan yang adil. Mereka tetap hidup dalam kesederhanaan, bahkan sering kali dalam keterbatasan.

🗣️ Pernyataan Lex Wu, PASTI Indonesia:

“Kami menghimbau masyarakat Fakfak agar lebih cerdas dan tidak mudah terpancing oleh narasi provokatif. Atraksi tersebut adalah bentuk ekspresi budaya yang menyampaikan pesan mendalam tentang perjuangan petani pala. Jangan sampai pesan moral ini dibelokkan menjadi alat politisasi atau penyebaran kebencian.”

📢 Himbauan PASTI Indonesia:

  1. Bijak Bermedia Sosial: Jangan mudah percaya pada narasi yang tidak berdasar. Verifikasi sebelum menyebarkan.
  2. Dukung Petani Lokal: Beli langsung dari petani, dorong koperasi, dan lawan monopoli.
  3. Jaga Solidaritas Sosial: Karnaval adalah ruang ekspresi, bukan ajang perpecahan.
  4. Kawal Pemerintahan : Beri ruang untuk bekerja, kawal dengan kritik konstruktif, bukan provokasi.

PASTI Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong transparansi, reformasi kebijakan, dan penguatan ekonomi kerakyatan di Fakfak. Petani pala bukan hanya bagian dari sejarah, mereka adalah masa depan. (admin)

Cuplikan, Video Narasi Menyesatkan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.